BEKASI- Kawasan Jalan Kartini, Kota Bekasi, Jawa Barat, akan dijadikan pusat jajanan malam yang menyediakan aneka makanan dan minuman bagi warga kota setempat yang beraktifitas pada malam hingga pagi hari.
Kepala Bidang Perdagangan Kaki Lima, Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi mengatakan bahwa, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan pemilik tanah seluas kurang lebih satu hectare untuk mewujudkan rencana tersebut.
“ Jalan Kartini lokasinya sangat strategis dan mudah dicapai. Kita ingin warga yang beraktifitas pada malam hari bisa mendapatkan aneka makanan yang disukai,” ujarnya.
Konsumen pusat jajanan malam itu juga diharapkan dating dari Kota Jakarta. Nantinya akan disediakan berbagai masakan khas daerah sebagai daya tarik bagi warga dari daerah tetangga. Selain itu juga akan dibangun pusat wisata kuliner nusantara di Kawasan Kota Harapan Indah, katanya.
Di lokasi itu nantinya seluruh masakan nusantara yang disajikan koki terlatih tersedia untuk dinikmati pengunjung, baik untuk kelas atas maupun menengah bawah. Pusat jajanan itu nantinya akan menempati areal dua hectare dilengkapi tempat mainan anak, areal pemancingan dan music hidup.
Pembangunan pusat jajanan berkerja sama dengan investor yang peduli dalam menyediakan sarana untuk kuliner bagi pedagang kakl lima dan pedagang besar.
Pangsa pasar dari pusat jajanan ini adalah warga kota Jakarta da JABODETABEK umumnya yang biasanya pergi ke Bandung untuk menikmati aneka makanan tersebut. Promosi keberadaan pusat jajanan tersebut dilakukan dengan menggunakan media elektronik berupa stasiun TV sehingga bisa menjangakau seluruh warga Jakarta dan JABODETABEK. Ratusan pedagang kaki lima dan restoran yang biasa menyedikan makan khas daerah siap menempati lokasi jajanan tersebut.
Pengemabangan sudah menyatakan akan memunggut sewa terjangkau sebagai bentuk komitmen dalam menyedikan sarana jajanan yang menjadi ikon Kota Bekasi. “ Kita sudah sampaikan konsepnya bukan untuk mencari keuntungan tapi lebih pada penataan dan pengendalian pedagang serta menyedikan sarana masakan lengkap di satu tempat,” ujarnya.
Pembangunan pusat jajanan tersebut tidak mengunakan dana APBN melainkan murni dari swasta sementara pemerintah daerah hanya memfasilitasi dan melakukan pengawasan. ( ant ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar